Soil test atau uji tanah adalah sebuah aktivitas pengujian untuk mengetahui beragam informasi sifat fisis, kimia maupun biologi tanah dan berkaitan dengan ilmu geoteknik. Hubungannya terkait dengan mekanika, teknik pondasi dan struktur bawah tanah.
1. Pengeboran/Drilling
2. SPT (Standar Penetration Test)
3. Sondir (CPT)
4. Hand Boring
5. UDS Sampling
6. DCP (Dinamic Cone Penetrometer)
7. CBR Lapangan (California Bearing Ratio)
8. Sand Cone
9. Plate Bearing Test
10. Geolistrik
11. Tes Pit
Sondir Test
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kedalaman tanah keras menggunakan Conus dan Biconus.
Untuk menginterpolasi hasil dari Pengujian Sondir, diperlukan pengetahuan jenis tanah yang di uji demi mendapatkan data sifat sifat fisis tanah untuk kepentingan perencanaan pekerjaan pondasi, Kami memiliki tenaga terampil dan tim ahli. kami siap membantu keperluan penyelidikan tanah yang anda butuhkan. adapun data data yang diperoleh dari pengujian ini adalah sebagai berikut :
- Nilai qC untuk setiap kedalaman 20 cm dalam satuan kg/cm2 atau kPa
- Nilai Hambatan setempat Lf
- Nilai Jumlah Hambatan (Tf)
- Grafik Sondir
Bor Test dan SPT
Pelaksanaan pada pengeboran dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu titik awal pada muka tanah. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata bor iwan dengan tahapan kedalaman mencapai 20 cm. Tanah yang dikeluarkan oleh mata bor tersebut diambil dimasukkan ke dalam plastik sebagai sampel tanah. Jenis sampel ini merupakan jenis tanah asli atau undistrub sample.
Namun, perlu diberikan keterangan atau kodefikasi berupa tingkat kedalaman dan waktu pengambilan tanah. Tabung tanah tersebut akan dilakukan pengujian di laboratorium.
Plate Bearing Test
Uji Plat Lapangan (Plate Bearing Test) merupakan pengujian untuk menentukan daya dukung tanah di Lapangan. Parameter yang dihasilkan dari pengujian Plat Lapangan adalah nilai CBR setempat dan Nilai daya dukung tanah. Sesuai PM. 60 tahun 2012 Tentang persyaratan teknis jalur kereta api, untuk tanah dasar daya dukungnya minimal 70 MN/m2 dan nilai CBR Minimal 6 %. Untuk tanah sebagai lapisan dasar daya dukungnya minimal 110 MN/m2. Standard yang digunakan untuk uji plat lapangan adalah BS 1377 part 9, 1990 dan ASTM D 1196 – 2004.
Dari gambar dapat dilihat hasil pengujian yang diperoleh adalah nilai CBR dan nilai Daya dukung tanah. Contoh hasil pengujian plate bearing adalah sebagai berikut.
Metode pengujian dilakukan dengan mempersiapkan lokasi yang akan digunakan dengan meratakan permukaan tanah sehingga plat yang digunakan sebagai tumpuan benar benar horizontal. Dengan menggunakan alat hidrolic jack yang bertumpu pada plat diameter 300 mm, 457 mm, 600 mm dan 750 mm dan dibebani dengan alat berat minimal 15 ton. Kemudian mengatur alat dial indicator yang dipasang pada plat untuk mengukur penurunan (mm) setiap perlakuan beban dari alat hidrolic jack. Penurunan dibaca setiap interval 5 menit.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Excavator PC 200